Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum tasybik (menjalin jari jemari tangan) sebelum shalat

9 tahun yang lalu
baca 4 menit
HUKUM TASYBIK

➡️Fatwa Lajnah Daimah Lilbuhutsil Ilmiyyah wal Ifta', fatwa nomor 21389

Pertanyaan:
Sungguh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari tasybik (menjalin jari jemari kedua tangan) dalam masjid, lalu apakah farqa'ah al' ashabi' (menggemeretakkan jari-jemari) dengan tasybik masuk di bawah larangan?perlu diketahui bahwa hadits tidak menyebutkan larangan tentangnya.

Jawaban:
Selelompok ulama telah menetapkan bahwa farqa'ah al 'Ashabi' makruh (dibenci) di dalam masjid, yakni dengan cara menggabungkan jari jemari dengan tasybik karena keduanya (farqa'ah dan tasybik) termasuk perkara sia-sia.

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:
Semoga Allah ta'ala berbuat baik kepada Anda pada pertanyaan akhir penanya ini. Dia berkata terkait wahai Syaikh hafizhakumullah tentang farqa'ah 'Ashabi' dengan cara tasybik pada hari Jumat, bolehkah hal itu dan bagaimana dengan shalat lainnya, perlu diketahui bahwa seseorang tidak menyengaja hal itu namun itu adalah kebiasaannya?

Jawaban:
Adapun tasybik al 'ashabi' bagi orang yang.sedang menunggu shalat, maka hal itu dilarang darinya baik pada Jumat maupun selain Jumat. Adapun farqa'ah al-'Ashabi' maka tidak ada larangan padanya kecuali seseorang berada dalam kondisi shalat dan demikian pula tasybik al-'Ashabi' setelah selesai shalat tidak mengapa dengannya, karena telah tsabit (tetap) dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasannya

Beliau pernah shalat bersama sahabatnya salah satu shalat siang bisa jadi Zhuhur dan bisa jadi 'Ashar sebanyak dua rakaat kemudian Beliau berdiri menuju kayu yang diletakkan di masjid lalu bertelekan padanya dan menjalin jari jemari Beliau. Maka seorang sahabat mendatangi Beliau dan mengabarkan kepada Beliau bahwa Beliau telah salam pada rakaat kedua, lalu Beliau pun menyempurnakan shalat dan kisah tersebut masyhur dan terkenal dengan nama hadits Dzul Yadain dan ringkasnya

bahwa tasybik itu dilarang bagi orang yang menunggu shalat, namun setelah shalat tidak mengapa.

Adapun farqa'ah, maka tidak mengapa sebelum shalat dan setelahnya, namun ketika shalat, maka tidak boleh karena bergerak tanpa ada perlu

Fatawa Nurun 'Alad Darb

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=141188

AL-UKHUWWAH

http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

🇸🇦
⬅️ سئلت اللجنة الدائمة للإفتاء الفتوى رقم (21349): لقد نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن تشبيك الأصابع في المسجد ، فهل فرقعة الأصابع داخلة تحت النهي ؟ علما بأنه لم يرد فيها حديث بالنهي.
فأجابوا : " نص جمع من أهل العلم على أن فرقعة الأصابع مكروهة في المسجد ، إلحاقا لها بالتشبيك ؛ لأنهما من العبث ".انتهى من"فتاوى اللجنة الدائمة


⬅️ سئل ابن عثيمين رحمه الله :

السؤال

أحسن الله إليكم في آخر أسئلة هذا السائل يقول بالنسبة يا شيخ محمد حفظكم الله عن فرقعة الأصابع وتشبيكها في يوم الجمعة هل هو جائز وماذا عن الصلوات الأخرى علما بأن الشخص ليس قاصدا ذلك ولكنها عادة؟

الجواب

الشيخ: أما تشبيك الأصابع لمن ينتظر الصلاة فإنه منهي عنه سواء في الجمعة أو غير الجمعة وأما فرقعة الأصابع فلا نهي فيه إلا أن يكون الإنسان في نفس الصلاة وكذلك تشبيك الأصابع بعد الفراغ من الصلاة لا بأس به فقد ثبت عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم إنه صلى بأصحابه إحدى صلاتي العشي إما الظهر وإما العصر وسلم من ركعتين ثم قام إلى خشبة معروضة في المسجد فاتكأ عليها وشبك بين أصابعه فراجعه الصحابة وأخبروه أنه قد سلم من ركعتين فأتم الصلاة والقصة مشهورة ومعروفة باسم حديث ذي اليدين والخلاصة أن التشبيك لمنتظر الصلاة منهي عنه وبعد الصلاة لا بأس به وأما الفرقعة فلا بأس بها قبل الصلاة وبعدها أما في أثناء الصلاة فلا لأنه حركة بدون حاجة. ( فتاوى نور على الدرب).