Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum orang puasa tapi tidak shalat

4 tahun yang lalu
baca 5 menit

BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG BERPUASA TAPI TIDAK SHALAT

Hukum Orang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menjawab hal ini, simak beberapa poin berikut ini. 

1️⃣ Pertama, tentu sangat rugi jika melewatkan satu hari tanpa menjalani kewajiban ibadah shalat. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda, 

إنَّ العبدَ إذا قَامَ يُصلِّي أُتِي بُذُنوبِه كُلِّها فَوُضِعَتْ على رأسِه و عاتِقَيْهِ ، فكُلَّما رَكعَ أو سَجدَ تَساقَطَتْ عَنْهُ.

"Sungguh, jika seseorang berdiri mengerjakan shalat, maka didatangkan semua dosanya lalu diletakkan di atas kepala dan kedua pundaknya; tiap kali ia rukuk dan sujud maka berjatuhanlah dosa-dosa tersebut." 

SHAHIH (Shahih al-Jami', 1671) H.R. Ibnu Hibban (1734) 

Jadi Allah mewajibkan shalat lima kali dalam sehari semalam sama sekali bukan untuk membebani kita, tapi agar berguguran dosa-dosa kita, di samping hikmah-hikmah lain yang sangat banyak. 

Orang yang menjaga dengan baik ibadah shalat lima waktunya juga akan mendapatkan keselamatan di akhirat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, 

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

"Barang siapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan untuknya pada hari kiamat." 

SHAHIH (Fatawa Ibn Baaz, 12/319) H.R. Ahmad (6576), ad-Darimi (2721), dan Ibnu Hibban (1467)

Sebaliknya, sungguh rugi kita, bukan Allah yang rugi, kita yang rugi jika kita tidak menjalankan kewajiban shalat. Pada lanjutan hadits di atas, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, 

وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ 

"Dan barang siapa yang tidak menjaga shalat lima waktu, maka dia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan; dan pada hari kiamat dia akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf!" 

2️⃣ Kedua, Rasulullah ﷺ pernah menyampaikan bahwa ada orang yang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar saja, tidak mendapatkan yang lain. Beliau ﷺ menyatakan, 

 رُبَّ صائمٍ ليس له من صيامِه إلا الجوعُ ، و رُبَّ قائمٍ ليس له من قيامِه إلا السَّهرُ.

"Terkadang ada orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan bagian apa pun selain lapar." 

HASAN SHAHIH (Shahih at-Targhib, 1083) H.R. Ibnu Majah (1690), Ahmad (9683)

Maka di samping berpuasa, juga menjadi hal yang sangat penting mengupayakan agar puasa kita tidak sia-sia. 

3️⃣ Shalat kedudukannya lebih tinggi dari puasa Ramadhan. Sampai-sampai, baik tidaknya amalan ibadah lain bergantung dengan bagaimana pelaksanaan shalat kita. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, 

أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة فإن صلحت صلح له سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله

"Perkara yang pertama kali dipertanyakan dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk." 

SHAHIH (Ash-Shahihah, 1358) H.R. Ath-Thabrani (Al-Ausath, 1880) 

Dan bahkan, selamat tidaknya kita di akhirat bergantung dengan kebagusan shalat kita (tentunya jika tauhidnya pun baik), Rasulullah ﷺ bersabda, 

 إنَّ أولَ ما يُحاسَبُ به العبدُ يومَ القيامةِ من عملِه صلاتُه ، فإن صلحَتْ فقد أفلح و أنجح ، و إن فسدَتْ فقد خاب و خسر ، و إن انتقَص من فريضتِه قال اللهُ تعالى : انظروا هل لعبدي من تطوُّعٍ يكمل به ما انتقص من الفريضةِ ؟ ثم يكون سائرُ عملِه على ذلك

"Sesungguhnya yang pertama kali ditanyakan dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka berbahagia dan sukses ia. Tapi jika shalatnya jelek maka celaka dan merugi ia. 

Dan apabila ia kurang dalam melakukan shalat wajib maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Lalu disempurnakanlah dengan yang sunnah kekurangan dari shalat wajibnya itu. 

Kemudian yang demikian berlaku pula bagi seluruh amalnya."

SHAHIH (Shahih at-Targhib, 540) H.R. At-Tirmidzi (413), an-Nasa-i (465), Ibnu Majah (1425)

Maka jika sudah menjalani puasa Ramadhan, jangan berhenti dan puas hati. Mari naik pada kebaikan yang lebih besar lagi.

4️⃣ Kembali pada inti pembahasan kita, tentang hukum puasa orang yang tidak shalat, mari kita simak keterangan ulama berdasarkan pada suatu hadits dari Nabi Muhammad ﷺ. 

Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, 

مَنْ تَرَكَ صَلاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ 

"Barang siapa yang meninggalkan shalat ashar maka batal amalannya." 

H.R. Al-Bukhari (520)

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, 

والذي يظهر في الحديث - والله أعلم بمراد رسوله - أنَ الترك نوعان: ترك كُلي، لا يصليها أبدًا؛ فهذا يحبط العمل جميعه. وترك معيّن، في يوم معيّن؛ فهذا يحبط عمل ذلك اليوم. 

"Yang nampak dari hadits ini -dan Allah lebih mengetahui apa yang dimaksud oleh Rasul-Nya- bahwa 'meninggalkan' dalam hadits ini ada dua;

[1] meninggalkan secara keseluruhan, tidak shalat sama sekali. Jenis ini maka batal semua amalan. 

[2] meninggalkan di waktu tertentu, pada hari tertentu, jenis kedua ini yang batal ialah amalan pada hari itu." (Ash-Shalah, hlm. 109)

Hari penjelasan beliau ini, jika seseorang tidak mengerjakan shalat ashar pada saat dia sedang berpuasa, maka puasanya pada hari itu akan menjadi batal pahalanya, berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ di atas. Ini ancaman yang seharusnya membuat kita khawatir dan lebih bersemangat menjaga pelaksanaan shalat. Jika yang ditinggalkan hanya shalat ashar sudah demikian konsekuensinya, lalu bagaimana lagi dengan yang tidak shalat ashar dan shalat-shalat lainnya?! Semoga Allah selalu memudahkan kita semua untuk melaksanakan kewajiban shalat.

✍️ -- Hari Ahadi

-- Draft buku "Panduan Ibadah di Bulan Suci"

_________________________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net

Oleh:
Atsar ID