HUBUNGAN TAWAKKAL DENGAN BEROBAT
Berkata Ibnul Qoyim rohimahulloh:
Pada hadits hadits shohihah terdapat perintah untuk berobat . Yang demikian tidak menafikan TAWAKKAL.
Sebagimana tidak akan bisa menolak penyakit lapar, haus, panas, dingin, dengan kebalikan nya.
Bahkan, tidak akan sempurna pembenaran ( tahqiq ) TAUHID seseorang kecuali harus melakukan sebab yang Allah berikan , serta konsekuensi sebabnya secara qodar ( ketentuan ALLAH) dan syar'i.
Sesungguhnya menghapuskan sebab adalah akan mengurangi nilai TAWAKAL seseorang kepada Allah azzawajalla.
sebagaimana tercelanya seseorang, tidak hikmah , dan lemah keimanannya di tinjau dari segi ia mengira "meninggalkan SEBAB (usaha) adalah lebih kuat dari TAWAKKAL."
Sesungguhnya meninggalkan sebab (usaha) adalah kelemahan yang menafikan TAWAKKAL , penyandaran hati kepada Allah di dalam meraih hal yang bermanfaat untuk dirinya di dunia dan agama nya. Serta , menolak sesuatu yang membahayakan nya pada agamanya dan dunia nya.
Sudah suatu kepastian dari penyandaran hati ( TAWAKKAL ) adalah harus melakukan sebab(usaha). Kalau tidak maka tidak sesuai dengan hikmah dan syariat Allah azzawajalla.
(Lihat Thibbunnabawy Ibnul Qoyim rohimahulloh 10&11)
==================
Di terjemahkan oleh
Amr bin suroif hafidzhohulloh
AT-THIB HOLISTIC