Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

faidah penting seputar kembali kepada ulama

7 tahun yang lalu
baca 4 menit

FAEDAH PENTING SEPUTAR KEMBALI KEPADA ULAMA

Ditulis oleh 
Al Ustadz Abu 'Abdillah Muhammad Afifuddin As Sidawy حفظه الله di Grup WA Thullab Albayyinah

Kembali kepada ulama adalah salah satu prinsip mendasar ahlussunnah dalam beragama secara umum dan berdakwah secara khusus.

Akhir-akhir ini prinsip tersebut disuarakan oleh semua pihak, baik ahlussunnah maupun hizbiyyin.

Berikut ini beberapa point penting yang membedakan antara prinsip ahlussunnah dalam bab ini dan prinsip hizbiyyin, semoga bermanfaat dan bisa kita jadikan patokan dalam berprinsip;

1. Ulama sunnah bukan ulama suu' atau ulama dholaalah.

Kembali kapada "ulama" yang divonis para ulama sunnah sebagai ulama suu' atau ulama dholalah adalah penyimpangan nyata dan ciri semua orang yang menyimpang.

2. Ulama sunnah kibar bukan hanya shighor.

Ada 2 makna terkait dg kibar:

a. Kibar pada umur dan ilmunya.

Untuk mengetahuinya bukan kita yang menilai namun ada persaksian dari ulama kibar pada masanya.

b. Shighor yang menukil dari kibar.

Demikian rangkuman penjelasan ulama tentang makna kibar.
Dasarnya adalah  hadits Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما :

البركة مع أكابركم.

dan atsar Ibnu Mas'ud رضي الله عنه :

لا يزال الناس بخير ما اخذوا العلم عن اكابرهم و امنائهم و اذا اخذوا عن اصاغرهم هلكوا

Termasuk perkara yang membuat tergelincir adalah kembali atau mengambil dari shighor yang mereka bersendirian di dalamnya tanpa bimbingan kibar atau menukil dari kibar.

3. Ulama kibar yang spesialis bidangnya.

Ulama kibar dalam mengetahui suatu bidang ilmu bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar ilmu masing-masing.

Perkara yg disepakati oleh semua ulama pelbagai bidang ilmu adalah kembali kepada ulama spesialis bidang masing-masing tanpa mengurangi rasa hormat kepada ulama yg lain.

Dasarnya adalah hadits:

اذا وسد الامر الى غير اهله فانتظر الساعة.

Diantara kebiasaan hizbiyyin sepanjang masa (demikian di tegaskan oleh asy syaukany dlm adabut tholab) adalah datang kepada ulama bahkan kibar ulama yang kurang memahami keadaan mereka secara detail lalu menampilkan hal-hal indah dan bagus yang ada pada mereka untuk mendapatkan tazkiyyah atau walau sebuah kalimat yg mendukung atau melegalisir apa yang ada pada mereka meskipun bersifat global lalu mereka sebarkan dan dipakai untuk menghantam ahlulhaq was sunnah.

4. Ulama sunnah kibar spesialis bidangnya di masa kini.

Satu point ini perlu untuk jadi perhatian sebab yang tahu peristiwa, kejadian dan fitnah di masa kini adalah ulama pada masa ini.

Termasuk sebab penyimpangan adalah tindakan mencomot kalam ulama terdahulu untuk diterapkan pada kasus masa kini tanpa bimbingan ulama masa kini.

5. Tidak semua masalah kembali kepada ulama.

Masalah yg terjadi ada 2 macam:

a. masalah yang sangat jelas dan gamblang hukumnya secara dalil, dapat diketahui oleh thullabul ilmi apalagi ulama, seperti ideologi rofidhoh, ideologi khowarij, dan semisal.

b. Masalah yang samar atas kebanyakan orang bahkan thullabul ilmi bahkan sebagian ulama.

Masalah inilah yang ditanyakan kepada ulama kibar di atas untuk dapat arahan dan bimbingannya.

Adapun masalah yang pertama bisa ditanyakan juga kepada ulama dalam rangka lebih menenangkan hati.

Termasuk kelucuan sebagian pihak yang  - _afwan_ - ana katakan jahil adalah MENGHARUSKAN kembali kepada ulama dalam SEMUA MASALAH.

6. Tanya dan minta bimbingan dulu baru bicara dan menjelaskan sesuai bimbingan.

Ketika terjadi perkara yang rumit atau samar dan harus minta bimbingan ulama kibar maka sikap masing-masing kita adalah diam, menahan diri, tidak bicara, tidak komentar apalagi menuduh dan mengklaim tanpa dasar dan bukti. Minta bimbingan dulu kepada ulama dengan MEMBERIKAN GAMBARAN MASALAH SECARA DETAIL DENGAN JUJUR TANPA REKAYASA DAN TENDENSI, setelah mendapatkan arahan dan bimbingan ulama maka;

a. sebarkan yang memang diizinkan untuk disebarkan.

b.simpan perkara-perkara yang diminta untuk disimpan.

Termasuk kebiasaan hizbiyyin adalah membangun sebuah kaidah lalu cari pembenaran, akhirnya mereka mengambil apa yang menguntungkan mereka saja.

Ahlussunnah berilmu terlebih dahulu baru membangun sebuah kaidah, sehingga selalu ilmiyyah dan siap mengambil yang menguntungkan mereka atau yang menyalahkan mereka untuk mereka perbaiki.

Sidayu, Rabu, 3 robi'ul awwal 1439H/22 November 2017M.
Faidah Penting Seputar Kembali Kepada Ulama