Bentuk kecintaan/loyal kaum muslimin kepada orang-orang kafir ada beberapa hal dan diantaranya adalah :
Menyerupai mereka pada hal cara berpakain cara berbicara dan selain dari itu misalnya : model potongan rambut yang dewasa ini banyak dari kalangan pemuda muslimin bahkan kalangan Ikhwan yang Bangga mengikuti model rambut pemain bola atau artis luar negeri yang telah jelas kefasikannya, padahal Rasululloh telah bersabda
من تشبه بقوم فهو منهمأخرجه أحمد ،أبو داود
"Barangsiapa yang Menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari mereka " HR. Ahmad dan Abu Dawud
Adapun secara syari’at, tasyabbuh adalah
penyerupaan terhadap orang-orang kafir dengan seluruh jenisnya dalam hal aqidah atau ibadah atau adat atau cara hidup yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir). Termasuk juga di dalamnya tasyabbuh kepada orang-orang Islam yang fasik lagi bodoh serta orang-orang badui yang keberagamaan mereka belum sempurna.
Diharamkan Menyerupai orang kafir dari apa-apa yang merupakan kekhususan bagi mereka dari Ibadah mereka, akhlak mereka, dan kebiasaan mereka seperti mencukur jenggot, memanjangkan kumis, berbicara dengan bahasa mereka kecuali jika ada kebutuhan, dan masuk pula dari cara berpakain, makan, minum dan selainya
Janganlah berbangga jika Ternyata ada pada diri kita secara tidak sadar mengikuti gaya hidup orang kafir, tapi berbanggalah jika kamu sudah mengenal As Sunnah dan bisa mengamalkannya Sesuai pemahaman salafus Sholeh
Diantara bentuk wala kepada orang-orang kafir adalah :
Menetap dinegara-negara mereka dan tidak ada usaha untuk pindah ke negara Muslimin dengan tujuan menyelamatkan agamanya. Karena hijrah pada permasalahan ini wajib bagi muslimin.
Dikarenakan pula jika menetap tinggal dinegara kafir terkadang didalamnya ada kecintaan pada orang -orang kafir bahkan banyak yang akhirnya menjadi sebab murtadnya Seseorang dan membuat fitnah bagi agama islam Dan kita berlindung kepada Alloh .
Oleh sebab itu Alloh mengharamkan muslim menetap di negara kafir kecuali jika dia tidak ada daya dan kemampuan untuk hijrah.Alloh berfirman
"Kecuali jika mereka tertindas baik laki-laki dan perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya dan tidak mengetahui jalan untuk berhijrah. Maka mereka itu mudah-Mudahan Alloh memaafkannya, Alloh Maha Pemaaf dan Maha Pengampun.
( An Nisa 98-99)
Di ayat ini Alloh tidak memberikan udzur bagi orang yang tetap tinggal di negara kafir kecuali bagi orang yang lemah yang tidak punya daya dan kemampuan hijrah ,demikian pula tetap di negara mereka keberadaannya disana untu maslahat agama seperti dakwah di jalan Allah dan menyebarkan islam di negara mereka.
Mengadakan Safar ke negara mereka dengan tujuan tamasya, menenangkan jiwa dan pikiran.
Safar ke negara mereka diharamkan kecuali jika ada keperluan yang sangat darurat seperti berobat, perdagangan, belajar khusus yang bermanfaat yang tidak bisa didapatkan ilmu tersebut kecuali dengan safar ke negara mereka,maka diperbolehkan sebatas sampai terpenuhinya kebutuhan itu, adapun jika telah selesai kebutuhannya wajib baginya untuk segera Kembali ke negara muslimin.
Dipersyaratkan pula safar ke negara mereka dengan menampakan keislamannya, Menjauhi tempat -tempat yang jelek, Berhati-hati dari makar musuh-musuh islam.
Dan diperbolehkan safar ke negara mereka pula dengan tujuan berdakhwah kepada jalan Alloh Ta'ala dan menyebarkan Agama Islam
Berkumpul dengan mereka pada hari raya mereka.Masuk juga didalamnya adalah :
- membantu mereka untuk mengadakan acara di hari raya mereka.
- memberi ucapan pada perayaan hari raya mereka
- Menghadiri perayaan hari raya mereka
Dan telah ditafsirkan dari kalangan ulama Firman Alloh Azza Wajalaولذين لا يشهدون الزور{الفرقان 72 }"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu "{Al Furqon 72 }Maksud dari Ayat diatas adalah yang termasuk dari sifat-sifat hamba Muslim Diantaranya mereka tidak menghadiri hari raya orang kafir.
Memberi nama anak-anak dengan nama orang -orang kafir.Sebagian kaum muslimin mereka memberi nama anak-anak Laki-laki mereka atau anak perempuannya dengan nama yang asing {bukan nama islami, pen },mereka juga meninggalkan penyandaran nisbah kepada bapak, ibu, kakek maupun nenek mereka bahkan meninggalkan pemberian nama seperti nama para pendahulu mereka yang sholeh dari kalangan para nabi dan shohabat.Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda :أحب الأسماء إلى الله تعالى عبدالله وعبد الرحمن" أخرجه مسلمNama yang paling disukai Alloh Ta'ala adalah Abdullah dan Abdurrohman. HR. MUSLIMSebab menamai anak-anak dengan nama orang kafir maka didapati Sekarang generasi yang menamai anaknya dengan nama asing, ini secara tidak sadar telah memutus diantara genarasi sekarang dengan generasi salaf sholeh.
Memintakan ampun untuk mereka dan mendoakan rohmat padannya.Alloh Ta'ala telah melarang hambanya berbuat demikian, Alloh berfirman{ماكان للنبي والذين آمنو ا أن يستغفروا للمشركين ولوكانوا أولىي قربي من بعد ما تبين لهم أنهم أصحاب الجحيم } [التوبة 113 ]"Tidak pantas bagi Nabi dan orang -orang yang beriman memohonkan ampun kepada Alloh bagi orang musyrik sekalipun orang-orang itu kerabatnya setelah jelas bagi mereka ,bahwasanya orang musyrikin itu penghuni neraka jahanam "{AT-Taubah, 113 }Karena dengan mendoakan mereka terkandung dalamnya kecintaan kepada mereka dan membenarkan apa yang salah padanya.
الإرشاد إلى صحيح الإعتقاد
Oleh : Abu Hamzah Rifqi
Forum Ilmiyah Karanganyar