Ditulis oleh syaikh Abu Ammar 'Ali Bin Husain Al Hudzaifi حفظه اللّٰه.
Yakni syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab datang dengan membawa pemikiran takfir yang menimbulkan gerakan pemberontakan terhadap penguasa, dan menimbulkan terjadinya peledakan-peledakan dan aksi-aksi bom bunuh diri serta menghasilkan jaringan-jaringan terorisme.
A. Ini merupakan syubhat paling zholim yang dikobarkan untuk memperburuk citra dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yaitu syubhat pengkafiran terhadap kaum muslimin, penghalalan darah mereka dan pembolehan dalam memerangi mereka.
Bahwa beliau tidaklah mengkafirkan melainkan orang yang dikafirkan oleh Allah dan RosulNya dan disepakati oleh umat islam atas kekafirannya, seperti orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah Ta'ala.
Keharusan dalam menegakkan hujjah atas orang yang belum sampai kepadanya ilmu.
Dan sungguh syaikh telah terang-terangan dalam berlepas diri dari apa yang dituduhkan kepada beliau berupa kedustaan-kedustaan ini dan beliau membantah syubhat-syubhat semisal ini serta beliau mengirimkan bantahan-bantahannya ke berbagai negeri.
Beliau berkata dalam salah satu risalahnya : "Adapun apa yang disebutkan oleh para musuh-musuh dakwah bahwa aku mengkafirkan dengan sebab praduga dan dengan sebab loyalitas atau aku mengkafirkan seorang yang jahil yang belum tegak hujjah atasnya, maka ini merupakan kedustaan yang besar yang mereka ingin membuat manusia lari dari agama Allah dan RosulNya".
Dan beliau berkata pada risalah beliau yang lain ketika membantah sebagian orang yang mengada-adakan kedustaan : "Demikian pula penipuan yang ia lakukan terhadap orang-orang yang bodoh bahwa Ibnu Abdil Wahhab mengatakan : orang yang tidak masuk dalam ketaatan kepadaku maka ia kafir.
Kita katakan : Maha suci Engkau (Ya Allah) ini merupakan kedustaan yang besar, bahkan kami jadikan Allah sebagai saksi atas apa yang Dia ketahui dari hati-hati kami bahwa barangsiapa yang mengamalkan tauhid dan berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya maka ia seorang muslim di zaman apapun dan tempat manapun, namun kita hanyalah mengkafirkan orang yang menyekutukan Allah dalam ibadah setelah nampak baginya hujjah atas batilnya kesyirikan".
Dan yang benar bahwa sumber takfir masa ini pada hakikatnya adalah kitab-kitab Ikhwanul Muslimin secara umum dan kitab-kitab Sayyid Quthb secara khusus.
Dan para da'i Ikhwanul Muslimin mengakui bahwa pemikiran takfir ini meluap hingga ke permukaan masyarakat disebabkan kitab-kitab Sayyid Quthb terutama kitab "Zhilalul Quran" dan "Ma'alim Fit Thoriq" dan masyarakat melihat pengaruh-pengaruh dari kitab-kitab Sayyid Quthb dengan pandangan mata mereka sendiri, lantas ada apa dengan upaya pengkaburan ini ?
Dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab telah berjalan selama tiga abad lamanya dan tidaklah menghasilkan melainkan kebaikan, diantara kebaikan yang terhasilkan dari dakwah beliau adalah kebangkitan ilmu yang bisa disaksikan, amar ma'ruf dan nahi mungkar serta dakwah kepada tauhid dan selain itu.
Dan barangsiapa yang menuduh dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dengan tuduhan dusta ini maka ia mengetahui bahwa sebab adanya pemikiran takfir adalah kitab-kitab Sayyid Quthb namun ia terus-menerus membela Sayyid Quthb dengan kuat dan terus-menerus menyematkan tuduhan takfir kepada Al Imam Al Mujaddid Muhammad Bin Abdil Wahhab secara zholim.
B. Adapun ucapan mereka : "Sesungguhnya dakwah Muhammad Bin Abdil Wahhab telah melahirkan kelompok Da'isy (ISIS) dan yang semisalnya".
Maka jawaban kita dari tuduhan dusta tersebut ialah bahwa dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab berbeda dengan apa yang dilakukan oleh jaringan Da'isy (ISIS) teroris, dan itu nampak dari beberapa sisi :
1. Bahwasanya Jazirah Arab yang merupakan tempat dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab tidaklah melahirkan pemikiran takfir selama kurang lebih tiga abad, seandainya apa yang mereka ucapkan itu benar niscaya bumi Jazirah Arab menjadi sumber Da'isy (ISIS) dan sekte-sekte berpemikiran takfir di sepanjang tiga abad ini dengan keluarnya Khowarij dari waktu ke waktu, namun kita dapati bahwa sumber jaringan-jaringan berpemikiran takfir adalah bumi Mesir, bumi Iraq, Syam dan Yaman dan selain tempat tersebut dari tempat-tempat yang menyebar disana dakwah kelompok Ikhwanul Muslimin dan cabang-cabangnya, dan kita dapati bahwa bumi Haromain (Makkah dan Madinah) merupakan bumi ilmu dan ulama' di sepanjang tiga abad lamanya.
Maka bagaimana mungkin bumi Mesir, Irak, Syam dan Yaman dan selain tempat tersebut melahirkan jaringan-jaringan terorisme dengan dugaan bahwa jaringan-jaringan terorisme tersebut terpengaruh dengan dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab, sementara bumi Haromain yang merupakan sumber dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab tidak melahirkan jaringan-jaringan terorisme tersebut ?!
2. Bagaimana mungkin dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab melahirkan jaringan Da'isy (ISIS) padahal kita melihat bahwa orang-orang yang berdiri menghadapi (melawan) jaringan terorisme ini adalah para da'i-da'i tauhid dan tentara-tentaranya yang setia dari kalangan anak-anak madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dan orang-orang yang terpengaruh dengan dakwahnya ?!
Kita semua mengetahui bahwa Kerajaan Saudi Arabia-yang tegak di atas asas-asas dakwah tauhid-memerangi terorisme dengan jujur, dan membelanjakan anggaran yang besar untuk memerangi terorisme bahkan Kerajaan tersebut termasuk negara terdepan yang berdiri dengan sungguh-sungguh dan teguh dalam menghadapi jaringan-jaringan terorisme ini yang mana islam berlepas diri dari jalan dan perbuatan-perbuatannya.
3. Bahwasanya madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab berdiri di atas baiat terhadap para penguasa di bumi Haromain (KSA) dan tulus dalam melakukan baiat tersebut serta menetapi jamaah mereka.
4. Bahwasanya para pembesar jaringan-jaringan terorisme ini dan para da'i yang mengajak kepada pemikiran takfir ini menuduh madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dengan tuduhan Murjiah dan menuduh mereka dengan sifat yang paling keji dikarenakan mereka meyakini tentang wajibnya mendengar dan mentaati penguasa, maka ini menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yang meyakini wajibnya mendengar dan mentaati penguasa dengan madrosah-madrosah berpemikiran takfir.
5. Penelitian-penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa yang melindungi jaringan-jaringan terorisme ini dan menyediakan bantuan pangan terhadapnya serta membantunya dengan anggaran dana yang besar adalah musuh-musuh tauhid seperti Iran yang telah melahirkan kaum Hutsiyyun di Yaman dan dan melahirkan apa yang disebut Hizbullah di Lebanon dan semisal itu pula di Bahrain dan selainnya serta mengatur pergerakan jaringan ISIS dan mempekerjakannya dalam rangka melayaninya dan melaksanakan rencana-rencananya di Jazirah Arab dan selainnya, semua itu dalam rangka membuat huru-hara di tempat-tempat tersebut.
Dan agenda orang-orang kafir punya andil dalam pembentukan jaringan Da'isy (ISIS) atau dalam melindunginya dan menyediakan pangan untuknya dalam rangka bekerja sama dalam menguasai negeri-negeri kaum muslimin dan memperburuk citra dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yang murni.
6. Bahkan musuh-musuh dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab رحمه اللّٰه merekalah yang mengkafirkan keumuman kaum muslimin.
Maka Iran dan para pengikutnya dari kalangan Rofidhoh mengkafirkan negeri-negeri kaum muslimin secara umum dan mereka tidak memandang adanya negara yang syar'i kecuali negara Iran dan orang-orang yang mengikutinya, oleh karena inilah mereka menyodorkan revolusi mereka kepada keumuman negeri-negeri kaum muslimin, dan tidaklah kegoncangan-kegoncangan serta kekacauan yang ditimbulkan oleh Iran melainkan disebabkan revolusi yang mereka cetuskan.
Maka pemikiran takfir yang sesungguhnya ada pada musuh-musuh dakwah tauhid dari kalangan Quburiyyin Rofidhoh, adapun kaum Shufiyyah maka kita tidak mendapati mereka memiliki sikap yang mulia dari kekacauan yang ditimbulkan oleh Iran ini, dan ini tidaklah aneh dikarenakan tasawwuf merupakan pintu masuk menuju pemikiran tasyayyu' (syi'ah).
Jika mereka (kaum Shufiyyah) jujur dalam memerangi pemikiran takfir dan terorisme maka hendaklah mereka menampakkan kepada kita sikap yang mulia dari pemikiran takfir yang berjalan di atasnya kaum Rofidhoh ini.
Sumber : Risalah yang berjudul "Firyah Li A'daa-it Tauhid Wal Jawabu 'Anha".
Selesai.
Diterjemahkan oleh : telegram.me/dinulqoyyim