LEBIH PARAH LAGI KALAU YANG DICARI-CARI AIBNYA ITU ORANG YANG PUNYA KEDUDUKAN, PENGUASA, PARA ULAMA, PARA DUAT....

Al Ustadz Abu 'Abdillah Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah

Dalam hadits yang shahih, datang dari banyak sahabat, Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan, memberikan warning kepada kaum munafiqin:

يا معشر من آمن بلسانه ولم يدخل الإيمان قلبه،

"Wahai segenap orang-orang yang ber-Islam, yang beriman dengan lisannya, tapi belum masuk hatinya,.."

Mereka ini siapa? Munafiq.

Lisannya mengaku muslim, hatinya belum, mereka munafiq.

Beliau mengatakan:

لا تغتابوا المسلمين،

Kamu jangan mengghibahi kaum muslimin,

ولا تعيّرهم,

Jangan melecehkan kaum muslimin,

ولا تتبعوا عوراتهم،

Jangan pula mencari-cari auratnya mereka, Jangan mencari-cari aibnya mereka,

Beliau mengatakan:

فإنه من تتبع عورة أخيه,

Sebab barangsiapa yang mencari-cari aurat saudaranya, aib saudaranya

تتبع الله عورته،

Allah akan balas, Allah akan membongkar, Allah akan mencari aibnya dia.

ومن تتبع الله عورته يفضحه ولو في جوف بيته.

Dan kalau Allah yang mencari aibnya dia, Allah akan bongkar aib itu meskipun dia ada di tengah-tengah rumahnya.

Ngumpet di tengah-tengah rumahnya, ndak pernah nongol, nggak pernah keluar, Allah yang membongkar keaiban dia.

Na'udzubillah.

Lebih keji lagi;

🚧 Ghibah haram!

🚧 Melecehkan kaum muslimin haram!

🚧 Mencela muslimin haram!

Lebih haram lagi disertai dengan تتبع العوراة

👈🏿Memang sengaja dia mencari-cari aibnya orang!

👈🏿Memang sengaja dia mengumbar aibnya orang!

Ancamannya mengerikan.

1️⃣ Satu munafiq, hadza.

Sifatnya kaum munafiqin, Na'udzubillah

⛔️Busuk hatinya!

⛔️Busuk wataknya!

⛔️Busuk tabiatnya!

2️⃣ Dan yang kedua lebih mengerikan lagi, *Allah Ta'ala yang membongkar aibnya dia, meskipun dia sembunyi di kolong jembatan, dia sembunyi di dalam rumahnya, dia tidak kemana-mana, tidak ada yang tahu kemana orang ini bersembunyi, Allah akan bongkar aib dia tadi, yang sebelumnya ndak punya aib dibongkar semuanya dan bila Allah yang membongkarnya tidak ada seorang hambapun yang mampu menutupinya.* Na'udzubillah.

Kamunya yang kena, terbongkar aibnya kamu, dikarenakan kamu telah menghibahi orang lain dengan tanpa haq disertai dengan تتبع العوراة

Lebih parah lagi kalau yang dighibahi dan dicari auratnya itu, dicari aibnya itu, orang yang punya kedudukan, Na'udzubillah.

🔖Mencari-cari aibnya para santri,

🔖Aibnya para pencari ilmu,

🔖Aibnya salafiyyun ahlussunnah,

🔖Aibnya orang-orang sholeh,

🔖Aibnya penguasa,

🔖Aibnya para ulama,

🔖Aibnya para duat,

📝Dikumpulkan,

📄Disebarluaskan,

🗂Dibongkar.

Na'udzubillah.

Lebih besar dosanya, lebih keji dosanya, lebih mengerikan kemunafikannya dan lebih dahsyat efek negatifnya nanti.

Sanksinya lebih mengerikan.

🎯Aibnya dia akan semakin terbongkar!

🎯Aibnya dia akan semakin terumbar!

🥀Jatuh martabatnya dia!

🥀Jatuh harga dirinya!

🥀Jatuh semuanya terkait dengan dirinya di sisi syariat dan dimata hamba-hamba Allah Tabaraka wa Ta'ala.

⚠️Hati-hati, Na'udzubillah.

والله المستعان

Itu semua dikarenakan apa ikhwan? Lisan.

🔥Bahaya lisan.

Maka hati-hati, jaga lisan anda, waspadai dari ghibah yang dengan tanpa haq.

Waspadai dari تعيير , توبيخ , سب , شتم

👉🏾Mencela,

👉🏾Merendahkan,

👉🏾Menghinakan,

👉🏾Mengolok-olok seorang muslim dengan tanpa haq, apalagi disertai dengan تتَبُّعُ العَورات

Mengerikan efeknya, barokallahu fiikum.

👉🏿Merusak ukhuwah

👉🏿Merusak persatuan,

👉🏿Merusak akhlaq dia,

👉🏿Merusak muamalah,

👉🏿Merusak hubungan, itu pasti efeknya ya ikhwah.

Dan terkait sang pelaku akan dibongkar semua aibnya. Yang membongkarnya Allah Ta'ala, tercium aroma busuk kemana-mana terkait dengan dirinya meskipun dia tidak kemana-mana, meskipun dia hanya ada ditengah-tengah rumahnya, Na'udzubillah.

والله المستعان

https://t.me/Salafy_Sorowako/2064

🔊Sumber: Rekaman Audio Kajian Ilmiah Ahlussunnah Tigaraksa Tangerang, Ahad, 17 Dzulhijjah 1443H / 17 Juli 2022M dengan tema: Mewaspadai Bahaya Lisan

📲 Join & Share Channel:

https://t.me/salafy_sorowako

🖥 Website:

https://salafysorowako.net

[audio] lebih parah mencari-cari aib orang punya keutamaan : penguasa, ulama, ustadz