ADAKAH SHOLAT (DAN PUASA) PENGGANTI BAGI YANG PERNAH MENINGGALKANNYA DENGAN SENGAJA ?
Imam Muhammad bin Sholih alUtsaimin rahimahullah pernah ditanya:
"Apakah boleh mengganti sholat yang telah terlewatkan?"
Maka beliau menjawab:
"Apabila anda melewatkan sholat karena udzur seperti karena lupa dan tertidur yang demikian ini diganti (qodho') berdasarkan sabda Nabi sholallallahu 'alaihi wasallam:
ﻣﻦ ﻧﺴﻲ ﺻﻼﺓً ﺃﻭ ﻧﺎﻡ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﻠْﻴﺼﻠﻬﺎ ﺣﻴﻦ ﻳﺬﻛﺮﻫﺎ ﻻ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻟﻬﺎ ﺇﻻ ﺫﻟﻚ
Barang siapa yang lupa belum sholat atau tertidur (sehingga belum mengerjakannya), hendaklah dia mengerjakan sholat tersebut (segera) ketika mengingatnya. Tidak ada tebusan lain selain itu
Adapun jika dia meninggalkan sholat dengan sengaja sampai melewati (batas) waktunya tanpa udzur maka walaupun dia berusaha mengganti seribu kali, tidak berguna baginya.
Karena jika dia menunda pelaksanaannya secara sengaja tanpa udzur dan kemudian dia mengganti sholatnya setelah keluar dari batas waktunya berarti dia telah melakukan amalan yang tidak berlandaskan perintah Allah tidak pula Rasul-Nya, sehingga tertolaklah. Berdasarkan sabda Nabi shollallahu 'alaihi wasallam
ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻋﻤﻼ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﻓﻬﻮ ﺭﺩ
Siapapun yang beramal dengan suatu amal (ibadah) yang tidak dilandasi perintah kami, akan tertolak
Sehingga dalam kondisi demikian tidak perlu diqodho' sholat yang terlewatkan, namun justru harus memperbaiki amalan dan berusaha istiqomah, serta memperbanyak amal sholeh . Semoga Allah menerima taubatnya."
Sumber:
Nurun 'ala adDarb Rekaman no. 108
———— ———— ————
ﺳﺌﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ : ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺇﺫﺍ ﻓﺎﺗﺖ ؟
ﻓﺄﺟﺎﺏ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - : ﺇﺫﺍ ﻓﺎﺗﺘﻚ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻟﻌﺬﺭ ﻛﺎﻟﻨﺴﻴﺎﻥ ﻭﺍﻟﻨﻮﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻘﻀﻴﻬﺎ ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : } ﻣﻦ ﻧﺴﻲ ﺻﻼﺓً ﺃﻭ ﻧﺎﻡ ﻋﻨﻬﺎ ﻓﻠْﻴﺼﻠﻬﺎ ﺣﻴﻦ ﻳﺬﻛﺮﻫﺎ ﻻ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻟﻬﺎ ﺇﻻ ﺫﻟﻚ {
ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﻋﻤﺪﺍً ﺣﺘﻰ ﺧﺮﺝ ﻭﻗﺘﻬﺎ ﺑﻼ ﻋﺬﺭ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻮ ﻗﻀﺎﻫﺎ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻌﻪ ، ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﺧﺮﻫﺎ ﻋﻤﺪﺍً ﺑﻼ ﻋﺬﺭ ﻭﺻﻼﻫﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻓﻘﺪ ﻋﻤﻞ ﻋﻤﻼ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺮﺩﻭﺩﺍً ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : } ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻋﻤﻼ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﻓﻬﻮ ﺭﺩ { ﻭﺣﻴﻨﺌﺬ ﻻ ﻳﻘﻀﻲ ﻣﺎ ﻓﺎﺗﻪ ﻋﻤﺪﺍً ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺼﻠﺢ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﻳﺴﺘﻘﻴﻢ ، ﻭﻳﻜﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺘﻮﺏ ﻋﻠﻴﻪ .
ﻧﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺭﺏ / ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ / ﺷﺮﻳﻂ ﺭﻗﻢ : ( 108 )
======================
Dalam kesempatan lain, beliau juga berfatwa dengan makna senada, rahimahullah
Ketika beliau ditanya:
"Apabila tidak diperbolehkan qodho' bagi yang pernah meninggalkan sholat dengan sengaja, lalu apa yang mesti dilakukannya?"
Maka beliau rahimahullah menjawab:
"Bertaubat kepada Allah. Karena sesungguhnya taubat anda dari dosa-dosa menghapuskan yang terjadi sebelumnya. Demikian pula taubat anda dari meninggalkan sholat, akan menghapuskan yang telah terjadi sebelumnya. Dan semoga Allah mengampuni anda dengan taubat ini.
Berdasarkan firman Allah tabaroka wata'ala :
ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺳْﺮَﻓُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﻘْﻨَﻄُﻮﺍ ﻣِﻦ ﺭَّﺣْﻤَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏَ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ۚ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢُ
Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .
Berdasarkan hal ini maka tidak perlu mengganti (qodho') yang pernah ditinggalkan (secara sengaja tanpa udzur) dari sholat ataupun puasa di masa lalu.
Namun (dia ganti) dengan memperbanyak amal sholeh dan istighfar serta taubat, niscaya Allah menerima taubat orang yang bertaubat."
Sumber:
Nurun 'ala adDarb Rekaman no. 172
———— ———— ————
ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻤﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻤﺪﺍً ﺃﻥ ﻳﻘﻀﻴﻬﺎ ﻓﻤﺎﺫﺍ ﻋﻠﻴﻪ ؟
ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ : ﻳﺘﻮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ؛ ﻓﺈﻥ ﺗﻮﺑﺘﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﺗـﺠُﺐُّ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻬﺎ ، ﻭﺗﻮﺑﺘﻚ ﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺗﺠﺐ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻬﺎ ، ﻭﻳﻌﻔﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻚ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ؛ ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻗﻞ ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﺳﺮﻓﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻻ ﺗﻘﻨﻄﻮﺍ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻐﻔﺮ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﺇﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻐﻔﻮﺭ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ { ﻭﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻠﺰﻣﻪ ﻗﻀﺎﺀ ﻣﺎ ﺗﺮﻛﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻓﻴﻤﺎ ﻣﻀﻰ ، ﻟﻜﻦ ﻳﻜﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻭﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻭﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ، ﻭﻳ
ﺘﻮﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺗﺎﺏ .
ﻧﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺭﺏ / ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ / ﺷﺮﻳﻂ ﺭﻗﻢ : ( 172 ) .
=======================
Bimbingan fatwa al Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albaniy rahimahullah menambahkan faidah bahwa sholat sunnah akan menambal kekurangan pada sholat fardhu.
Berkata Imam alAlbaniy rahimahullah
:
"Telah bersabda 'alaihishsholatu wassalam :
ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳﺐ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻓﺈﻥ ﺗﻤﺖ ﻓﻘﺪ ﺃﻓﻠﺢ ﻭﺃﻧﺠﺢ ، ﻭﺇﻥ ﻧﻘﺼﺖ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﺏ ﻭﺧﺴﺮ
Pertama kali yang akan diperhitungkan (hisabnya dari) seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat, jika lengkap (sholatnya) sungguh dia berhasil dan selamat, namun jika ada kekurangan sungguh dia celaka dan rugi .
Dan hadits lainnya:
ﻭﺇﻥ ﻧﻘﺼﺖ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻼﺋﻜﺘﻪ : ﺍﻧﻈﺮﻭﺍ ﻫﻞ ﻟﻌﺒﺪﻱ ﻣﻦ ﺗﻄﻮﻉ ﻓﺘﺘﻤﻮﺍ ﻟﻪ ﺑﻪ ﻓﺮﻳﻀﺘﻪ
Jika ada kekurangan (pada sholatnya) Allah berfirman (memerintahkan) kepada para malaikat-Nya: "Hendaklah kalin memeriksa, apakah hambaku memiliki tambahan (sholat sunnah) sehingga bisa digenapkan dengan itu (sholat) fardhunya!"
Sedangkan kekurangan itu ada dua;
- Jumlahnya kurang, atau
- Caranya yang kurang (sempurna).
Maka sama saja apakah kekurangan yang terjadi secara jumlah maupun cara penunaiannya maka sholat (sunnah) tathowwu' akan melengkapinya.
Sehingga karena itu, cara memperbaiki kesalahan meninggalkan sholat dan bertaubat dari meninggalkannya bukanlah dengan kita memerintahkannya agar beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh-Nya."
Sumber:
Silsilah alHuda wanNur bersama al Imam alAlbani, Rekaman no. 146
———— ———— ————
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - : ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ : } ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳﺐ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻓﺈﻥ ﺗﻤﺖ ﻓﻘﺪ ﺃﻓﻠﺢ ﻭﺃﻧﺠﺢ ، ﻭﺇﻥ ﻧﻘﺼﺖ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﺏ ﻭﺧﺴﺮ { ﻭﺣﺪﻳﺚ ﺁﺧﺮ : } ﻭﺇﻥ ﻧﻘﺼﺖ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻼﺋﻜﺘﻪ : ﺍﻧﻈﺮﻭﺍ ﻫﻞ ﻟﻌﺒﺪﻱ ﻣﻦ ﺗﻄﻮﻉ ﻓﺘﺘﻤﻮﺍ ﻟﻪ ﺑﻪ ﻓﺮﻳﻀﺘﻪ { .
ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ﻧﻮﻋﺎﻥ : ﻧﻘﺺ ﻛﻢ ، ﻭﻧﻘﺺ ﻛﻴﻒ .
ﻭﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﻘﺺ ﻛﻤﺎً ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﻛﻴﻔﺎً ﻓﺎﻹﺗﻤﺎﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻄﻮﻉ ، ﻟﺬﻟﻚ ﻓﻤﻌﺎﻟﺠﺔ ﺧﻄﺄ ﺍﻟﺘﺎﺭﻛﻴﻦ ﻟﻠﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺘﺎﺋﺒﻴﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﺮﻙ ﻟﻴﺲ ﺑﺄﻥ ﻧﺄﻣﺮﻫﻢ ﺑﺄﻥ ﻳﺘﻌﺒﺪﻭﺍ ﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﺸﺮﻉ .
ﺳﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻬﺪﻯ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ / ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ / ﺷﺮﻳﻂ ﺭﻗﻢ / ( 146 )
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
http://www.albaidha.net/vb4/showthread.php?t=10757
===========================
روى ﻣﺴﻠﻢ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻱ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : " ﻣﻦ ﺩﻝّ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻓﻠﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﻓﺎﻋﻠﻪ ."
Imam Muslim bersama ahli hadits lainnya meriwayatkan dari hadits Abu Mas'ud alAnshoriy, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: [[Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan dia berhak memperoleh pahala sebagaimana pelakunya]]
Mari tebarkan kebaikan ilmu, agar kebaikannya bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang yang diharapkan kebaikan bagi mereka.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
📝 t.me/hikmahfatwaislam
|
https://pixabay.com/en/soap-bubble-huge-large-2403673/ |