Pertanyaan:
Adakah amalan atau doa supaya terlepas dari jeratan fitnah hati selain bersabar? Hati ada kecenderungan kepada orang yang ingin nikahi, tetapi tidak sampai.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيًۡٔا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيًۡٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)
Jadikan ayat ini sebagai pelipur lara ketika keinginan Anda tidak tercapai atau mengalami sesuatu yang tidak Anda kehendaki.
Baca juga: Pelipur Lara Saat Musibah dan Bencana
Selanjutnya, tingkatkan ketakwaan kepada Allah. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجًا
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar.” (ath-Thalaq: 2)
Kemudian, sibukkan diri dengan perkara-perkara yang berguna dan bermanfaat serta memohon pertolongan-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ، فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
“Bersungguh-sungguhlah pada apa yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan melemah. Apabila sesuatu menimpamu, janganlah kamu mengatakan, ‘Seandainya aku melakukan begini, tentu akan begini dan begitu….’ Akan tetapi, katakanlah, ‘Sudah takdir Allah. Apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan’.” (HR. Muslim no. 2644)
Baca juga: Penjelasan tentang Takdir Baik dan Buruk
Berdoalah kepada Allah agar diberi ganti dengan yang lebih baik.
اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, berikanlah pahala pada musibahku; dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)
Berdoalah juga agar diberi kekuatan. Di antaranya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan kalbu, teguhkan kalbuku di atas agama-Mu.” (HR. at-Tirmidzi no. 2140. Syaikh al-Albani menilai hadits ini sahih dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 2091)
Baca juga: Hikmah di Balik Musibah
Saran kami, segeralah menikah jika sudah ada kesanggupan dan kesempatan, insya Allah akan lebih mudah untuk melupakannya. Jika belum ada kesempatan, banyak-banyaklah berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai segenap para pemuda, barang siapa sudah ada kesanggupan, hendaknya menikah. Sebab, menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Namun, barang siapa belum sanggup, hendaknya dia berpuasa karena puasa merupakan pelindung baginya.” (HR. al-Bukhari no. 5066 dan Muslim no. 1400 dari sahabat Ibnu Masud radhiallahu anhu)
Baca juga: Ingin Segera Menikah, Biaya Terpakai untuk Keluarga
Nas’alullah as-salamah wal ‘afiyah. Kita memohon kepada Allah keselamatan lahir batin.
Wallahu a’lam bish-shawab.