Pada rubrik Tanya Jawab Ringkas edisi ini, kami muat beberapa jawaban dari al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini.
Keutamaan Shalat Sendiri bagi Wanita dan Cara Membaca Surat Al-Fatihah pada Shalat
Apakah wanita dalam mengerjakan shalat tarawih lebih utama dengan shalat berjamaah dibandingkan sendiri di rumah? Bagaimana cara membaca surat al-Fatihah pada shalat berjamaah?
08126XXXXXXX
Kaum pria dan wanita tidak wajib tarawih, hukumnya hanya sunnah. Lebih utama bagi wanita shalat di rumahnya daripada di masjid. Membaca al-Fatihah wajib bagi makmum, boleh membacanya sebelum imam, bersamaan dengan imam, maupun setelah imam secara sirr.
Tidur sebelum Shalat Malam
Apakah ketika ingin shalat malam diharuskan untuk tidur sebelumnya?
08227XXXXXXX
Tidak, tetapi sebaiknya tidur dahulu agar bangun pada akhir malam dengan tubuh yang segar dan siap bertahajjud dengan khusyuk. Jangan sampai shalat dalam kondisi mengantuk sehingga tidak khusyuk dan pahala yang diraihnya sedikit atau bahkan tidak ada, karena pahala shalat itu sesuai kadar kekhusyukan.
Shalat Tahajud setelah Witir dan Wirid yang Dianjurkan
Bolehkah ikut shalat witir berjamaah setelah tarawih dan kemudian bangun lagi tahajud (tanpa witir)? Apa wirid yang dianjurkan setiap selesai 2 rakaat tarawih?
08525XXXXXXX
45
Cara Jamak Qashar Shalat Maghrib dan Isya
Bagaimana cara mengerjakan shalat maghrib dan isya bagi yang sedang safar? Safar dimulai setelah ashar dan sampai tujuan kira-kira subuh.
08213XXXXXXX
Laksanakan shalat maghrib 3 rakaat dan isya’ 2 rakaat (qashar) dengan cara dijamak pada waktu maghrib atau isya, tergantung pada kondisi dan tuntutan maslahat safar Anda.
Hukum Karma
Saya mau tanya tentang fatwa adanya hukum karma dalam Islam. Bagaimana menurut Islam sebenarnya?
08522XXXXXXX
Pada prinsipnya hukum karma adalah konsep ajaran Hindu dan Budha yang bermakna akan terlahir (menjelma) kembali ke dunia dengan penderitaan akibat dosa yang dilakukannya hingga dirinya terbebas dari ikatan karma dan meraih kebebasan. Ini adalah akidah kufur yang batil dan bertentangan dengan ajaran Islam yang suci.
Selanjutnya, kita tidak butuh pembahasan filsafat dalam mengait-ngaitkan hukum karma dengan ajaran Islam yang telah sempurna dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Islam mengajarkan bahwa seorang yang mati dengan berpisahnya ruh dari jasad, beralih ke kehidupan alam barzakh (kubur) hingga dibangkitkan kembali di hari kiamat untuk menjalani kehidupan akhirat yang kekal abadi dalam neraka atau surga—rincian hal ini ada dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.
Allah ‘azza wa jalla mengabarkan bahwa musibah yang menimpa manusia di dunia ini adalah akibat dari dosanya sendiri agar dia bertobat dan berbenah diri. Wallahu a’lam.