Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi seluruh yang ada di alam semesta. Dia Maha Mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi serta yang tidak akan terjadi, dan bagaimana sesuatu itu terjadi.
Dia telah menetapkan waktu terjadinya Hari Kiamat, dan Dia merahasiakan ilmu tentang itu sehingga tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخۡفِيهَا لِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا تَسۡعَىٰ
“Sungguh, Hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.” (Thaha: 15)
Baca juga:
Beriman Adanya Kebangkitan Setelah Kematian
يَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةً يَسَۡٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ
قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, ‘Kapan terjadi?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Rabbku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjaadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru–haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang (Hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (al-A’raf: 187)
Bahkan, makhluk yang paling dicintai-Nya pun—Nabi Muhammad, semoga shalawat dan salam-Nya tercurah kepadanya—tidak mengetahui kapan terjadinya, demikian pula Malaikat Jibril.
Baca juga:
Surga dan Neraka Kekal
Suatu ketika Malaikat Jibril berkata kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, “Beritahukan kepadaku tentang (waktu terjadinya) Hari Kiamat!”
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab,
مَا المَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
“Tidaklah yang ditanya tentangnya lebih mengetahui daripada yang bertanya—yakni sama-sama tidak mengetahuinya.”
Akan tetapi, Hari Kiamat pasti akan datang dan bisa jadi ia sudah dekat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَسَۡٔلُكَ ٱلنَّاسُ عَنِ ٱلسَّاعَةِۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِۚ وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Hari Kiamat. Katakanlah, ‘Ilmu tentang Hari Kiamat itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah engkau, boleh jadi Hari Kiamat itu sudah dekat waktunya.” (al-Ahzab: 63)
Baca juga:
Qishash, Keadilan di Akhirat
Hari Kiamat memang sudah semakin dekat dan tanda-tandanya juga telah bermunculan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةً فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَاۚ فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا َآءَتۡهُمۡ ذِكۡرَىٰهُمۡ
“Maka apa lagi yang mereka tunggu-tunggu selain Hari Kiamat, yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila (Hari Kiamat) itu sudah datang?” (Muhammad: 18)
ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ
“Saat (Hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.” (al-Qamar: 1)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ-وَقَرَنَ بَيْنَ السَّبَّابَةِ وَالوُسْطَى
“Jarak antara masa pengutusanku dan Hari Kiamat, bagaikan jarak antara kedua jari ini.” Beliau mengisyaratkan dengan dua jarinya, yakni jari tengah dan jari telunjuknya. (Sahih, HR. al-Bukhari dan Muslim)
Baca juga:
Syafaat Rasulullah yang Agung
Sungguh, apabila kita memperhatikan sejak Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pertama kali diutus di tengah umat ini, tanda-tanda kecil kiamat telah mulai bermunculan.
Meninggalnya beliau shallallahu alaihi wa sallam; terbukanya Baitul Maqdis; munculnya berbagai peristiwa fitnah (seperti terbunuhnya Utsman radhiallahu anhu), bermunculannya nabi-nabi palsu; hilangnya amanah; lenyapnya ilmu dan banyaknya orang yang tidak mengetahui ilmu agama; merebaknya zina, riba, musik, minuman keras, dan pembunuhan; pasar yang kian memadat; putusnya hubungan silaturahim dan jeleknya hubungan bertetangga; menjamurnya sifat kikir, kedustaan, dan persaksian palsu; banyaknya gempa bumi, dan munculnya wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang (menampilkan bentuk auratnya, bahkan auratnya sekaligus);
Semua ini adalah sebagian dari tanda-tanda kecil Hari Kiamat yang telah kita saksikan bersama. Bahkan, semakin hari, semua itu kian menyeruak.
Suatu hari nanti, jika tanda-tanda besar Hari Kiamat telah muncul, dunia ini tinggal menunggu kehancurannya. Kemudian setiap manusia akan diberi balasan atas segala amalnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخۡفِيهَا لِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا تَسۡعَىٰ
“Sungguh, Hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.” (Thaha: 15)
Baca juga:
Sifat-Sifat Penghuni Neraka
Munculnya Imam Mahdi dan Dajjal; turunnya Nabi Isa alaihis salam; keluarnya Ya’juj dan Ma’juj; terjadinya tiga khusuf, yaitu tenggelamnya suatu daerah ke dalam perut bumi; penampakan asap yang akan menyelimuti manusia; terbitnya matahari dari arah barat; munculnya Dabbah, yaitu binatang darat yang mampu berbicara; dan munculnya api yang menggiring manusia;
Semua ini adalah tanda-tanda besar Hari Kiamat yang telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari radhiallahu anhu, ia berkata,
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: َما تَذَاكَرُونَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ؛ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
“Nabi mendatangi kami di saat kami sedang saling berbincang. Beliau pun bertanya, ‘Kalian sedang membicarakan apa?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang mengingat Hari Kiamat.’
Beliau lantas bersabda, ‘Sesungguhnya Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebutkan asap, Dajjal, Dabbah, terbitnya matahari dari arah barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf: khusuf di timur, di barat, dan di Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman, yang akan menggiring manusia ke tempat dikumpulkannya mereka.” (Sahih, HR. Muslim)
Baca juga:
Pembagian Kitab Catatan Amal
Apabila salah satu tanda-tanda besar ini telah muncul, tanda-tanda lainnya pun akan bermunculan silih berganti. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
خُرُوجُ الْآيَاتِ بَعْضِهَا عَلَى إِثْرِ بَعْضٍ يَتَتَابَعْنَ كَمَا تَتَتَابَعُ الْخَرَزُ فِي النِّظَامِ
“Tanda-tanda (Hari Kiamat), sebagiannya akan muncul beriringan mengikuti sebagian yang lain (yang telah muncul lebih dulu), sebagaimana butiran-butiran permata yang tersusun pada talinya.” (Sahih, HR. ath-Thabarani, dalam al-Ausath; dan Ibnu Hibban, sebagaimana dalam al-Mawarid, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu. Dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami’)
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda,
الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضاً
“Tanda-tanda (Hari Kiamat) adalah butiran-butiran permata yang tersusun pada sebuah benang. Apabila benang itu diputus, sebagiannya akan (lepas) mengikuti yang lain.” (Sahih, HR. Ahmad. Dinilai sahih oleh Syaikh Ahmad Syakir, dinukil dari Asyrathus Sa’ah, hlm. 246)
Baca juga:
Mizan, yang Kita Nantikan
Wahai saudaraku muslim, ambillah hikmah dari tanda-tanda kiamat yang telah bermunculan. Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata,
“Para ulama berkata, hikmah didahulukannya tanda-tanda Hari Kiamat dan ditunjukkanya kepada manusia, adalah untuk membangunkan mereka dari tidur mereka. Hal ini juga untuk memotivasi mereka agar mawas diri dengan bertobat dan kembali kepada Allah, sehingga mereka tidak dikejutkan dengan sesuatu yang akan menghalangi mereka dari pertolongan untuk diri mereka—yakni Hari Kiamat itu sendiri.
“Maka dari itu, jika tanda-tanda Hari Kiamat sudah mulai bermunculan, semestinya manusia juga mulai memperhatikan diri mereka, memutus hubungan dari dunia, serta mempersiapkan segalanya untuk menghadapi Hari Kiamat yang telah dijanjikan.” (at-Tadzkirah, 2/732, dinukil dari Asyrathus Sa’ah, karya al-Ghufaili)