Mengapa Tidak Sunni-Syiah, Benarkah?
Tolong saya mau tanya, Asy-Syariah no. 92 tahun 2013 kover depan tertera Islam Sama Dengan Syiah, Benarkah? Saya heran kenapa kok tidak Suny Sama Dengan Syiah, Benarkah? Itu baru klop, bukan Islam. Tolong jangan mencaricari. Mengadu domba justru paham yang menghambat Islam. Mohon dikaji ulang kalau menulis di media. 081249xxxxxx
Jawaban redaksi
Kami mohon Anda membaca isi majalah, bukan hanya kovernya. Hal ini agar tidak terjadi justifikasi yang tidak pada tempatnya. Tema Syiah diangkat, di antaranya karena dilatarbelakangi masih banyaknya anggapan sederhana sebagaimana yang Anda ungkapkan. Jika Anda bisa memahami secara bijak kajian demi kajian dalam edisi 92, insya Allah Anda akan bisa menyimpulkan, pantas ataukah tidak, Syiah (Rafidhah) disebut bagian dari Islam. Kewajiban kami hanyalah menyampaikan kebenaran walaupun itu bertentangan dengan opini yang telanjur tertanam di benak banyak orang. Sebab, kebenaran itu datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah, bukan opini yang berkembang di masyarakat. Apakah memperingatkan saudara-saudara kita agar tidak terjerumus dalam kesesatan, disebut mengadu domba, memecah belah, atau antiukhuwah? Renungkanlah, wahai orang-orang yang berakal.
Gelar ‘Alaihissalam
Afwan, di Asy-Syariah edisi 92 hlm. 19 tertulis Abu Abdillah Ja’far ash-Shadiq q? Benarkah demikian? 02718xxxxxx
Jawaban redaksi
Dalam edisi 92, kami memang banyak menukil dari kitab-kitab agama Syiah, jadi gelar itu memang nukilan aslinya. Gelar tersebut memang sudah lazim mereka sematkan kepada orangorang yang mereka anggap imam. Sengaja kami nukilkan apa adanya untuk menunjukkan sikap ghuluw (melampaui batas) yang ada pada Syiah terhadap imam-imam mereka. Namun, perlu digarisbawahi, tidak berarti tokoh yang mereka gelari itu sepaham dengan mereka (Syiah). Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husain bin Ali g, Ali bin Husain Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, dan Ja’far ash-Shadiq rahimahumullah adalah para pemuka Islam yang justru menentang Syiah. Silakan lihat kembali rubrik “Manhaji” hlm. 6—7.
Catatan Kaki Sama?
Pada Asy-Syariah edisi 92 hlm. 90, catatan kaki no. 9 dan 10 kok sama. Apakah memang demikian? 085643xxxxxx
Jawaban redaksi
Anda benar. Catatan kaki no. 10 seharusnya: Yakni Abu Zar’in memenuhi kedua telinga Ummu Zar’in dengan berbagai perhiasan dari emas, mutiara, dan semisalnya.
Kesalahan
Pada Asy-Syariah edisi 92 rubrik “Problema Anda” hlm. 79 tertulis “Lagi pula, apa gunanya imam membaca dengan jahar jika imam tidak menyimaknya melainkan sibuk dengan bacaannya sendiri?” Mungkin yang dimaksud dengan kata “imam” kedua adalah makmum? 089605xxxxxx
Jawaban redaksi
Anda benar, seharusnya “makmum”. Jazakumullahu khairan atas koreksi Anda.