Asysyariah
Asysyariah

orang tua melarangku menikahi wanita pilihanku

4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Orang Tua Melarangku Menikahi Wanita Pilihanku
Pertanyaan:

Saya seorang pemuda yang ingin menikah dan telah meminang seorang gadis yang bukan kerabat kami. Saya beritahukan hal itu kepada ayah dan ibu saya. Namun, ternyata keduanya menolak rencana pernikahan tersebut. Saya bersikeras tetap akan menikah dengan gadis tersebut.

Hanya saja (yang membuatku risau) ibuku mengancamku, “Jika kamu sampai menikahi gadis tersebut, ibu tidak akan memaafkan kamu di dunia dan di akhirat. Jangan kamu berhubungan lagi dengan kami selama-lamanya.”

Baca juga: Bagimu Ayah dan Ibu …

Sikap saudara dan ayahku sama dengan sikap ibu, mereka semua menentang pernikahan tersebut. Saya sendiri tidak tahu mengapa mereka menentang rencana pernikahanku tersebut. Menurut saya, tidak ada sesuatu dari gadis itu yang dapat menjadi alasan untuk meninggalkannya, sehingga saya bersikukuh untuk menikahinya.

Pertanyaan saya, apakah saya berdosa jika menikahi gadis itu? Apakah perbuatan saya ini dianggap durhaka kepada ibu saya? Berilah saya fatwa, apa yang harus saya lakukan, menikahinya atau meninggalkannya?

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjawab,

“Selama kedua orang tua dan saudara-saudaramu sepakat untuk menentang pernikahan Anda dengan gadis tersebut, padahal mereka adalah orang yang paling menginginkan kebaikan untukmu dan paling menyayangimu, (turutilah mereka).

Seandainya mereka tidak mengetahui ada sesuatu yang tidak pantas pada si gadis, niscaya mereka tidak akan melarangmu untuk menikahinya. Terkhusus kedua orang tuamu, kasih sayang kedua orang tua dan semangat keduanya agar anaknya mendapat kebaikan (amatlah besar).

Baca juga: Mensyukuri Kebaikan Orang Lain

Tidak sepantasnya engkau menikahi gadis itu karena mereka (orang tua dan saudara-saudaramu) telah memperingatkan dan menasihatimu untuk tidak menikahinya. Bukankah perempuan lain masih banyak (yang bisa engkau peristri)?

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya Dia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Ketaatanmu kepada kedua orang tuamu dan saudara-saudaramu itu lebih baik bagimu.

Baca juga: Istri Salihah, Keutamaan dan Sifat-sifatnya

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

“Bisa jadi, kalian membenci sesuatu padahal dia lebih baik bagi kalian. Bisa jadi pula, kalian mencintai sesuatu padahal dia lebih buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)

 

(al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih al-Fauzan, 3/213—214)