Asysyariah
Asysyariah

jumlah shalat sunnah rawatib dalam sehari

4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Jumlah Shalat Sunnah Rawatib dalam Sehari
Pertanyaan:

Saya mengerjakan shalat rawatib 4 rakaat sebelum Zuhur dan 4 rakaat sesudah Zuhur, 2 rakaat setelah Magrib dan 2 rakaat setelah Isya. Apakah itu diperbolehkan?

Jawab:

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا، غَيْرَ فَرِيضَةٍ، إِلَّا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Tidaklah seorang muslim shalat karena Allah setiap hari dua belas rakaat sunnah, bukan wajib, melainkan akan Allah mendirikan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728 dari sahabat Ummu Habibah radhiallahu anha)

Baca juga: Batas Waktu Shalat Sunnah Rawatib

Riwayat at-Tirmidzi (no. 415) menyebutkan rinciannya sebagai berikut.

  • empat rakaat sebelum Zuhur,
  • dua rakaat setelah Zuhur,
  • dua rakaat setelah Magrib,
  • dua rakaat setelah Isya, dan
  • dua rakaat sebelum Subuh.

Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha berkata,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum Zuhur.” (HR. al-Bukhari no. 1182)

Tentang shalat empat rakaat setelah Zuhur, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا، حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barang siapa menekuni empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkan neraka menimpanya.” (HR. Abu Dawud no. 1269, an-Nasai 3/264, at-Tirmidzi no. 427, dan Ibnu Majah no. 1160 dari Ummu Habibah radhiallahu anha. Syaikh al-Albani rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini sahih)

Baca juga: Sedang Shalat Sunnah, Iqamat Dikumandangkan

Setidaknya, setiap shalat rawatib tersebut dikerjakan masing-masing dua rakaat, seperti dalam hadits dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma. Beliau berkata,

حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ: رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ فِي بَيْتِهِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ

“Aku hafal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam sepuluh rakaat:

  • dua rakaat sebelum Zuhur
  • dua rakaat setelah Zuhur
  • dua rakaat setelah Magrib di rumahnya
  • dua rakaat setelah Isya di rumahnya
  • dua rakaat sebelum shalat Subuh.”

(HR. al-Bukhari no. 1180 dan Muslim no. 729)

Baca juga: Keutamaan Shalat Sunnah 12 Rakaat Setiap Hari

Wallahu a’lam bish-shawab.

Ditulis oleh Ustadz Abu Ishaq Abdullah