Asysyariah
Asysyariah

bolehkah menunda zikir bakda shalat?

3 tahun yang lalu
baca 2 menit
Bolehkah Menunda Zikir Bakda Shalat?

Pertanyaan:

Usai melaksanakan shalat fardhu, kita memiliki urusan mendesak.

  1. Apakah bisa kita membaca zikir yang seharusnya kita tunaikan selesai shalat fardhu tadi, pada saat waktu luang?

  2. Apakah bisa kita melakukan shalat sunnah ba’diyah terlebih dahulu, kemudian baru kita berzikir?

Jawaban:

Pertanyaan yang semisal pernah diajukan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah. Beliau menjawab sebagai berikut.

“Zikir-zikir shalat fardhu hendaknya langsung dilakukan setelah shalat fardhu dan tidak ditunda. Setelah itu, baru seseorang mengerjakan shalat rawatib. Akan tetapi, apabila tidak memungkinkan baginya sehingga dia melaksanakan shalat rawatib terlebih dahulu, setelah itu baru berzikir; aku berharap itu tidak mengapa.” (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb 8/2 melalui Maktabah Syamilah)

Pernah pula ditanyakan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah tentang zikir setelah shalat, apakah harus dilakukan di tempat seseorang mengerjakan shalat fardhu.

Beliau menjawab sebagai berikut.

“Berzikir setelah shalat tidak disyaratkan harus di tempat (dia shalat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيۡتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمۡۚ فَإِذَا ٱطۡمَأۡنَنتُمۡ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوۡقُوتًا

‘Apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, berzikirlah kepada Allah, dalam kondisi berdiri, duduk, dan berbaring.’ (an-Nisa: 103)

Allah berfirman tentang shalat Jumat,

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

‘Apabila shalat sudah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di muka bumi. Carilah karunia Allah dan berzikir (ingat)lah kepada Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.’ (al-Jumu’ah: 10)

Yang terpenting adalah hendaknya kalbu (hati) dalam keadaan hadir (sadar) saat berzikir.” (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb 8/2 melalui Maktabah Syamilah)

Artinya, manakala seseorang memiliki urusan yang mendesak setelah shalat fardhu, dia bisa berzikir sambil berjalan menuju urusan yang hendak dia lakukan jika memungkinkan.

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)