Azh-Zhahir adalah salah satu nama Allah subhanahu wa ta’ala. Nama tersebut termaktub dalam surah al-Hadid ayat yang ke-3,
هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأٓخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (al-Hadid: 3)
Baca juga: Arti Nama Allah: Al-Awwal dan Al-Akhir
Nama ini juga terdapat dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Saat beliau memuji Allah subhanahu wa ta’ala, beliau mengatakan,
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْء، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
“Ya Allah, Engkaulah al-Awwal, tiada sesuatu pun sebelummu. Engkaulah al-Akhir, tiada sesuatupun setelah-Mu. Engkau adalah azh-Zhahir, tiada sesuatu pun di atas-Mu, dan Engkau adalah al-Bathin, tiada sesuatu pun yang lebih dekat dari-Mu. Lunaskanlah utang kami dan cukupkanlah kami dari kefakiran.”
Dengan mengimani nama Allah azh-Zhahir, kita mengetahui salah satu sifat Allah yang Mahaagung, yaitu ketinggian Allah subhanahu wa ta’ala di atas seluruh makhluk-Nya. Hal ini berarti:
Baca juga: Siapakah Ahlus Sunnah?
Ahlus Sunnah wal Jamaah berkeyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala ada di atas alam dan seluruh makhluk-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ ١٦ أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ ١٧
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga tiba-tiba bumi itu berguncang? Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu? Kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.” (al-Mulk: 16—17)
Wallahu a’lam.