Asysyariah
Asysyariah

arti nama allah: asy-syafi

3 tahun yang lalu
baca 4 menit
Arti Nama Allah: Asy-Syafi

Di antara nama Allah subhanahu wa ta’ala adalah الشَّافِي asy-Syafi. Arti nama Allah asy-Syafi adalah Yang Maha Menyembuhkan.

Dalil Nama Allah Asy-Syafi

Nama Allah subhanahu wa ta’ala ini tidak terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi dalam sebagian hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Di antaranya adalah hadits Aisyah radhiallahu anha,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعَوِّذُ بَعْضَ أَهْلِهِ، يَمْسَحُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَيَقُولُ: اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Nabi shallallahu alaihi wa sallam dahulu memintakan perlindungan untuk sebagian keluarganya. Beliau mengusap dengan tangan kanannya seraya berucap,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb sekalian manusia; hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia. Engkaulah asy-Syafi (Maha Penyembuh). Tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

‘Mengusapkan tangannya’ maksudnya ialah di tempat yang sakit. (Fathul Bari)

Baca juga: Adab Ketika Sakit

Ayat Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala lah yang menyembuhkan. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan bahwa Nabi Ibrahim alaihis salam mengatakan kepada kaumnya,

وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ

“Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan.” (asy-Syu’ara: 80)

Maksudnya, yang menyembuhkan bukanlah berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya.

Aisyah radhiallahu anha juga menceritakan ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkan beliau dari sihir Yahudi,

أَمَّا أَنَا فَقَدْ شَفَانِيَ اللهُ وَخَشِيْتُ أَنْ يُثِيْرَ ذَلِكَ عَلىَ النَّاسِ شَرًّا

“Adapun aku, Allah telah menyembuhkanku. Aku khawatir hal itu (yakni membunuh si penyihir) akan berakibat jelek kepada manusia.” (HR. al-Bukhari)

Arti Nama Allah Asy-Syafi

Al-Hulaimi rahimahullah mengatakan,

Ketika berdoa, seseorang boleh mengucapkan, “Ya Syafi” (wahai Yang Maha Penyembuh), “Ya Kafi” (wahai Yang Maha Mencukupi.” Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkan dada dari syubhat dan keraguan, serta dari iri dan dengki. Allah subhanahu wa ta’ala juga menyembuhkan badan dari penyakit-penyakit. Tidak ada yang mampu melakukannya selain-Nya. Tidak ada pula yang diseru dengan nama ini selain Dia. Adapun makna penyembuhan adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dan menyakiti badan. (al-Asma’ wash Shifat, karya al-Baihaqi, 1/219—220)

Buah Mengimani Nama Allah Asy-Syafi

Di antara buah mengimani nama Allah asy-Syafi adalah mensyukuri-Nya karena besarnya nikmat Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita semuanya. Berbagai penyakit menimpa kita, Allah sajalah yang menyembuhkannya. Penyakit selalu datang silih berganti dalam waktu yang terkadang berdekatan, Allah pula yang menyembuhkan. Padahal, kesembuhan tidak dapat dinilai dengan harta. Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkan siapa yang Dia kehendaki demi tujuan dan hikmah yang Dia inginkan.

Buah yang lain adalah mengetahui kebesaran kemampuan Allah subhanahu wa ta’ala. Banyak sekali penyakit yang demikian parah atau akut. Dokter dan para ahli sudah angkat tangan. Namun, dengan mudah Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkannya apabila Dia menghendaki. Terkadang, hanya dengan sebab seorang hamba sering berdoa kepada-Nya secara sungguh-sungguh, disertai usaha semampunya. Mahabesar Allah dengan segala kemampuan dan kemurahan-Nya.

Dengan mengimani nama Allah asy-Syafi pula—jika keimanan itu kuat—seseorang tidak akan mencari-cari kesembuhan dari pengobatan-pengobatan alternatif yang haram, seperti dukun, paranormal, orang ‘pintar’, para penunggu tempat yang dikeramatkan, atau yang semisalnya.

Baca juga: Awas, Dukun & Tukang Ramal, Penciduk Agama dan Harta (bagian 1)

Tak jarang, mereka hanya menipu dan mengelabui konsumen mereka. Mereka semua tidak dapat menyembuhkan. Hanya Allah subhanahu wa ta’ala lah yang dapat menyembuhkan. Kalaupun seseorang sembuh sepulang dari pengobatan alternatif yang haram tersebut, tidak berarti mereka yang menyembuhkan. Allah lah yang menyembuhkan. Hal itu adalah ujian bagi keimanan mereka.

(Ustadz Qomar Z.A., Lc.)