Di antara nama Allah subhanahu wa ta’ala adalah as-Sayyid. Nama yang mulia ini tidak terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi terdapat dalam beberapa hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Di antaranya adalah hadits dari Mutharrif sebagai berikut.
قَالَ أَبِي: انْطَلَقْتُ فِى وَفْدِ بَنِي عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا: أَنْتَ سَيِّدُنَا. فَقَالَ: السَّيِّدُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى. قُلْنَا: وَأَفْضَلُنَا فَضْلاً وَأَعْظَمُنَا طَوْلاً. فَقَالَ: قُولُوا بِقَوْلِكُمْ أَوْ بَعْضِ قَوْلِكُمْ، وَلاَ يَسْتَجْرِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ.
Ayahku berkata, “Aku pergi bersama utusan Bani Amir menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami lantas mengatakan, ‘Anda adalah sayyid (pembesar) kami.’
Beliau berkata, “As-Sayyid adalah Allah, tabaraka wa ta’ala.”
Kami juga mengatakan, “(Anda adalah orang) yang paling utama dan yang paling besar pemberiannya.”
Beliau mengatakan lagi, “Ucapkan kata-kata kalian itu atau sebagiannya saja, dan jangan kalian terseret oleh setan.” (Sahih, HR. Abu Dawud dan yang lain. Syaikh al-Albani menilainya sahih dalam Shahih Sunan Abu Dawud)
Adapun makna atau arti nama Allah as-Sayyid adalah Yang Mahasempurna dalam keagungan-Nya. Demikian kata Ibnu Abbas radhiallahu anhuma.
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Jika nama as-Sayyid disebutkan untuk Allah subhanahu wa ta’ala, artinya Yang Maha Memiliki, Yang Maha Menolong, Rabb sekalian alam. Maknanya tidak seperti kata sayyid yang diberikan kepada seorang makhluk.” (Bada’iul Fawaid, 3/730)
Beliau juga mengatakan,
“Penyebutan Allah subhanahu wa ta’ala dengan nama as-Sayyid berarti penyifatan terhadap Rabb secara mutlak. Sebab, sesungguhnya sayyid para makhluk adalah Pemilik urusan mereka, yang kepada-Nyalah mereka kembali, dengan perintah-Nyalah mereka berbuat, serta karena ucapan-Nya mereka bergerak. Dengan demikian, malaikat, manusia, dan jin adalah makhluk-Nya, yang tidak bisa lepas dari-Nya walaupun sekejap mata. Seluruh keinginan mereka tertuju kepada-Nya. Semua kebutuhan mereka kepada-Nya. Dialah Sayyid yang hakiki.” (Tuhfatul Maudud)
Baca juga: Mengenal Allah
Ibnul Anbari rahimahullah mengatakan, “Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa bahwa ash-Shamad adalah as-Sayyid, yakni yang tidak ada di atas-Nya sesuatu pun, yang manusia bergantung pada-Nya dalam segala kebutuhan dan urusan mereka.”
Dengan demikian, as-Sayyid adalah salah satu makna dari nama Allah ash-Shamad.
Mengimani nama Allah as-Sayyid dan mengetahui arti dan maknanya akan menambah kemantapan kita dalam mengibadahi Allah. Sebab, Dia Mahasempurna dalam keagungan dan kebesaran-Nya. Tidak ada yang menyerupai Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal kebesaran dan keagungan-Nya. Jadi, selain Allah subhanahu wa ta’ala—siapa pun dan apa pun—tidak berhak untuk diibadahi sama sekali.