Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di t mengatakan:
“Demikianlah Ahlus Sunnah wal Jamaah dan ahlul hadits. Mereka adalah para pembela agama dan kitabullah serta para pembela sunnah Rasulullah n.”
Ibnu Rajab t mengatakan:
“As-Sunnah adalah jalan/metode yang ditempuh. Ia mencakup berpegang erat dengan apa yang dahulu Rasulullah n dan para al-Khulafaur Rasyidin berada di atasnya, baik dalam masalah i’tiqad (keyakinan), amal perbuatan, maupun perkataan. Inilah (pengertian) As-Sunnah secara sempurna. Oleh sebab itu, dahulu generasi salaf tidaklah menggunakan istilah ‘As-Sunnah’ kecuali terhadap sesuatu yang mencakup (makna) itu secara keseluruhan.”
Asy-Syaikh al-‘Allamah Ibnu ‘Utsaimin t mengatakan:
“Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah dan bersatu di atasnya. Mereka tidak menoleh kepada selainnya, baik dalam urusan ilmiah i’tiqadiyah (ilmu tentang keyakinan) maupun masalah amaliyah hukmiyah.”
Ibnu Hazim t berkata:
“Ahlus Sunnah yang kita katakan mereka adalah ahlul haq dan yang selain mereka adalah ahlul bid’ah, sesungguhnya adalah para sahabat g dan setiap orang yang meniti jalan mereka dari kalangan fuqaha (ulama) dari generasi ke generasi sampai hari ini, dan juga orang-orang yang meneladani mereka.”
(Usus Manhajis Salaf fid Da’wati Ilallah,
asy-Syaikh Fawwaz bin Hulayyil bin Rabah as-Suhaimi, hlm. 26—27)