Asysyariah
Asysyariah

adakah amalan ibadah khusus pada bulan rajab?

3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Adakah Amalan Ibadah Khusus pada Bulan Rajab?

Pertanyaan:

Assalamualaikum. Afwan mau tanya, tentang puasa Rajab apakah haditsnya sahih?

Jawaban:

Berikut ini kita nukilkan penjelasan para ulama seputar mengkhususkan amalan khusus atau ibadah tertentu pada buan Rajab.

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,

لَم يَرِدْ فِي فَضْلِ شَهْرِ رَجَبٍ، وَلَا فِي صِيَامِهِ، وَلَا فِي صِيَامِ شَيْءٍ مِنْهُ مُعَينٍ، وَلَا فِي قِيَامِ لَيْلَةٍ مَخْصُوصَةٍ فِيهِ حَدِيثٌ صَحِيحٌ يَصْلُحُ لِلْحُجَّةِ، وَقَدْ سَبَقَنِي إِلَى الْجَزْمِ بِذَلِكَ الْإِمَامُ أَبُو إِسْمَاعِيلَ الْهَرَوِي الَحْافِظُ

“Tidak terdapat riwayat yang sahih yang layak dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab. Tidak pula riwayat yang sahih tentang puasa Rajab, puasa pada tanggal tertentu bulan Rajab, atau shalat tahajud pada malam tertentu bulan Rajab. Keterangan saya ini telah didahului oleh keterangan Imam al-Hafizh Abu Ismail al-Harawi.” (Tabyinul ‘Ajab bi Ma Warada fi Fadhli Rajab, hlm. 6)

Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab. Dalam karyanya yang mengupas tentang amalan sepanjang tahun, yang berjudul Lathaiful Ma’arif, beliau menegaskan tidak ada shalat sunnah khusus untuk bulan Rajab. Beliau mengatakan,

لَمْ يَصِحَّ فِي شَهْرِ رَجَبٍ صَلَاةٌ مَخْصُوصَةٌ تَخْتَصُّ بِهِ وَالْأَحَادِيثُ الْمَرْوِيَّةُ فِي فَضْلِ صَلَاةِ الرَّغَائِبِ فِي أَوَّلِ لَيْلَةِ جُمْعَةٍ مِنْ شَهْرِ رَجَبٍ كَذِبٌ وَبَاطِلٌ لَا تَصِحُّ وَهَذِهِ الصَّلَاةُ بِدْعَةٌ عِنْدَ جُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ

“Tidak terdapat dalil yang sahih tentang anjuran shalat tertentu pada bulan Rajab. Adapun hadits yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib pada malam Jumat pertama bulan Rajab adalah hadits dusta, batil, dan tidak sahih. Shalat Raghaib adalah bid’ah, menurut mayoritas ulama.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213)

Baca juga: Hukum Puasa Awal Rajab

Terkait dengan masalah puasa pada bulan Rajab, Imam Ibnu Rajab juga menegaskan,

لَمْ يَصِحَّ فِي فَضْلِ صَوْمِ رَجَبٍ بِخُصُوصِهِ شَيْءٌ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا عَنْ أَصْحَابِهِ وَلَكِنْ رُوِيَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ: فِي الْجَنَّةِ قَصْرٌ لِصَوَّامِ رَجَبٍ. قَالَ الْبَيهَقِي: أَبُو قِلَابَةَ مِنْ كِبَارِ التَّابِعِينَ لَا يَقُولُ مِثْلُهُ إِلَّا عْنْ بَلَاغٍ وَإِنَّمَا وَرَدَ فِي صِيَامِ الْأَشْهُرِ الْحَرَمِ كُلِّهَا

Tidak ada satu pun hadits sahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang keutamaan puasa bulan Rajab secara khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu Qilabah bahwa beliau mengatakan, “Di surga terdapat istana untuk orang yang rajin berpuasa di bulan Rajab.” Namun, riwayat ini bukan hadits. Imam al-Baihaqi mengomentari keterangan Abu Qilabah, “Abu Qilabah termasuk tabiin senior. Beliau tidak menyampaikan riwayat itu kecuali hanya kabar tanpa sanad.” Riwayat yang ada adalah riwayat yang menyebutkan anjuran puasa di bulan haram seluruhnya. (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

وَحَدِيثِ (مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ كَذَا وَكَذَا) الْجَمِيعُ كَذِبٌ مُخْتَلَقٌ

Hadits, “Barang siapa puasa dari bulan Rajab demikian dan demikian ….” semuanya dusta dan palsu. (al-Manarul Munif fi ash-Shahih wa adh-Dha’if)

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)